“Jadi apa yang sudah menjadi prestasi positif dan produktif harus kita jaga dan kita tingkatkan, kemudian di mana desa mandiri di 38 kabupaten/kota dan kelurahan, tentu kita berharap bahwa yang desa mandirinya masih kecil bisa ditingkatkan, oleh karena itu setiap pertemuan selalu ada rekomendasi-rekomendasi bagi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov Jatim, Aries Agung Paewai,mengatakan, diklat kali ini adalah lanjutan yang sebelumnya angkatan pertama dan kedua sudah dilaksanakan di Madiun, dan saat ini adalah angkatan ketiga dan keempat, yang juga diikuti para kepala desa, yang baru terpilih dan juga sudah melaksanakan tugas, yang akan diberikan pendidikan dan pelatihan.
“Sesuai arahan gubernur inginnya para kepala desa selain inovatif dan kreatif, tapi juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran. Mulai dari awal sampai akhir masa jabatannya betul-betul dapat menjalankan amanah rakyat, dana yang diterima dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang ada di wilayahnya,” katanya.
Dikatakannya, adapun komposisi peserta dari 29 Kabupaten plus tambahan satu kota, yang diikuti oleh para kepala desa masing-masing perwakilan tentunya yang dipilih oleh pemerintah Kabupaten dan Kota.
“Ini adalah orang-orang yang terpilih dari masing-masing Kabupaten, dan Insya Allah akan menjadi pioner;dari daerahnya masing-masing, dan memberikan contoh yang baik,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung mulai 14 hingga 18 Maret, dan diharapkan mereka terus melakukan Inovasi dan kreativitas dalam menerima materi dari narasumber dan keaktifan para kepala desa.
“Ini menjadi barometer meningkatkan kompetensinya, selain itu nanti ada visitasi yang dilaksanakan oleh para kepala desa tentunya dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto, nanti akan bisa langsung melihat bagaimana desa yang mandiri dan produktif terhadap peningkatan PAD yang dilakukan desa tersebut,” pungkasnya.(*)
