Dengan teleskop tersebut, ia membuat penemuan revolusioner seperti kawah di Bulan, empat satelit Jupiter (yang kini dikenal sebagai satelit Galilean), bintik matahari, dan fase Venus. Semua penemuan ini mendukung teori heliosentris dan mengguncang pandangan tradisional tentang alam semesta.
Dalam fisika, Galileo juga menjadi pelopor eksperimen gerak benda. Ia mengembangkan hukum inersia dan memperkenalkan metode ilmiah berbasis observasi dan eksperimen. Salah satu eksperimennya yang terkenal adalah mempelajari percepatan gravitasi menggunakan bola di atas bidang miring. Melalui penelitian ini, Galileo meletakkan dasar bagi hukum gerak Newton.
Selain karya ilmiah, Galileo juga menulis buku-buku yang berpengaruh. Salah satu yang paling terkenal adalah Sidereus Nuncius (1610), yang merangkum penemuan astronominya. Buku lainnya, Dialogue Concerning the Two Chief World Systems (1632), membela teori heliosentris tetapi juga membawanya ke pengadilan.
Galileo sering disebut sebagai “Bapak Ilmu Pengetahuan Modern” karena pendekatannya yang menggabungkan teori dengan eksperimen. Ia menggantikan otoritas tradisional dengan bukti empiris, membuka jalan bagi ilmuwan seperti Isaac Newton untuk mengembangkan teori-teori fisika dan matematika lebih lanjut.
Pengaruh Galileo melampaui sains. Keberaniannya menantang dogma telah menginspirasi generasi berikutnya untuk menjunjung tinggi kebebasan berpikir. Ia adalah simbol perjuangan ilmu pengetahuan melawan penindasan intelektual. Hingga kini, kontribusinya tetap menjadi landasan dalam pemahaman alam semesta dan pengembangan teknologi.
Galileo meninggal pada 8 Januari 1642 di Arcetri, Italia, tetapi warisannya tetap hidup. Dari teleskop yang digunakan untuk mengeksplorasi luar angkasa hingga metode ilmiah yang menjadi dasar penelitian modern, Galileo Galilei adalah bukti nyata bahwa keberanian dan rasa ingin tahu dapat mengubah dunia.
