Gibran Bagi-bagi Susu saat CFD, Ini Penjelasan Susu yang Mengandung Pemanis

Gibran Rakabuming Raka saat membagikan susu kepada warga (Foto: CNN Indonesia, 2023).
Gibran Rakabuming Raka saat membagikan susu kepada warga (Foto: CNN Indonesia, 2023).

Sayangnya, konsumsi berlebihan gula telah terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Salah satu bahaya utama dari konsumsi susu dengan pemanis tinggi adalah risiko obesitas. Gula tambahan dalam susu dapat meningkatkan jumlah kalori dalam minuman tersebut tanpa memberikan manfaat nutrisi tambahan.

Konsumsi berlebihan kalori tanpa aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko obesitas. Obesitas telah terbukti menjadi faktor risiko untuk berbagai penyakit, termasuk diabetes dan penyakit jantung.

Selain itu, konsumsi gula dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan ciri khas diabetes tipe 2.

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, yang mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang.

Penambahan pemanis tinggi dalam susu juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan gigi. Gula dalam susu dapat memberikan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang, menyebabkan kerusakan gigi dan pembentukan karies. Ini menjadi masalah khususnya pada anak-anak yang cenderung lebih suka minuman yang manis.

Selain risiko kesehatan jangka panjang, konsumsi susu dengan pemanis tinggi juga dapat menyebabkan masalah sehari-hari seperti energi yang tidak stabil.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca