Gula memberikan lonjakan energi singkat, namun diikuti oleh penurunan tajam dalam tingkat energi. Ini dapat memengaruhi konsentrasi dan produktivitas seseorang, terutama pada anak-anak di sekolah.
Penting untuk diingat bahwa bukan hanya gula tambahan yang bisa menjadi masalah, tetapi juga penggunaan pengganti gula seperti aspartam atau sukralosa.
Meskipun pengganti gula ini memiliki sedikit atau tanpa kalori, mereka masih dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang dari pengganti gula tertentu dapat terkait dengan risiko penyakit tertentu dan perubahan metabolisme.
Secara menyeluruh, jika pasangan Prabowo-Gibran memutuskan untuk menyediakan susu gratis yang mengandung pemanis buatan, ini berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat.
Keputusan tersebut dapat menghadirkan risiko yang lebih serius, seperti peningkatan potensi obesitas, resistensi insulin yang dapat memicu masalah kesehatan metabolik, gangguan kesehatan gigi akibat konsumsi gula tambahan, dan ketidakstabilan energi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan umum.