“Salah satunya memperbanyak program beasiswa antar negara. Sehingga akan lebih banyak lagi generasi berwawasan global yang dapat mendorong kemajuan Indonesia di masa mendatang,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Biro Jaringan Internasional PB PMII Ahmad Choirul Furqon menyampaikan pandemi COVID-19 yang menjadi wabah global harus terus dicarikan solusi penyelesaiannya.
Menurut Furqon beberapa negara telah berhasil menangani pandemi COVID-19, namun beberapa yang lain gagal dan justru terpuruk karena pandemi.
“Karena COVID-19 adalah wabah menular yang masih menjadi pekerjaan rumah semua negara di dunia, maka hal yang paling bijaksana adalah bahu-membahu dalam penanganannya,” ujar Furqon.
Di Indonesia, Furqon melanjutkan, pemerintah sempat kesulitan menangani pandemi Co COVID-19, sehingga hal tersebut berdampak pada jatuhnya ekonomi.
“Dulu saat negara lain mulai memberlakukan lock down, kita tidak melakukan itu sehingga penyebaran COVID-19 tidak terkendali. Tetapi kita bisa bangkit berkat kerja kerja keras semua pihak dan vaksinasi yang didukung oleh berbagai negara dan lembaga internasional,” terangnya.
Melihat pandemi belum selesai dan muncul varian baru seperti Delta dan Omicron, Furqon berharap gotong-royong lintas negara dalam penanganan COVID-19 tidak berhenti dan harus terus ditingkatkan.
Ia pun belajar bagaimana penanganan pandemi COVID-19 di berbagai negara, melalui IYS 2022.
“Dalam forum Istanbul Youth Summit ini kita dapat mempelajari bagaimana cara penanganan COVID-19 di berbagai negara. Kita dapat mempelajari mana yang dapat diaplikasikan di Indonesia,” ujar Furqon.