Kalender Gregorian diterima secara bertahap oleh berbagai negara. Meski demikian, beberapa komunitas, terutama Gereja Ortodoks Timur, tetap menggunakan Kalender Julian untuk perayaan keagamaan tertentu, yang menyebabkan perbedaan tanggal dengan Gereja Barat.
Kalender Gregorian lebih akurat dalam mencerminkan siklus astronomi. Meskipun masih terjadi pergeseran satu hari setiap 3.000 tahun, ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Kalender Julian yang mengalami pergeseran setiap 128 tahun.
Meski kurang akurat, Kalender Julian adalah tonggak penting dalam sejarah astronomi. Sistem tahun kabisat yang diperkenalkan adalah langkah besar dalam memahami waktu dan siklus alam.
Kalender Julian dan Gregorian mencerminkan kebutuhan zamannya masing-masing. Kalender Julian adalah inovasi besar pada masanya, sedangkan Kalender Gregorian menunjukkan kemajuan pemahaman ilmiah terhadap waktu dan siklus astronomi.
Harmoni antara penanggalan dan fenomena alam adalah bukti kehebatan manusia dalam membaca ritme alam. Kedua kalender ini mengajarkan pentingnya inovasi, akurasi, dan relevansi dalam menata kehidupan manusia, menjadi cermin perjalanan panjang peradaban dalam memahami waktu.