Bangkalan – Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Madura menyelenggarakan Istighosah dan Pengajian Rutin Kitab At-Tibyan karya K.H.M. Hasyim Asy’ari, Senin (20/3/2023).
Lokasi Istighosah dan Pengajian Rutin Kitab At-Tibyan tersebut, kali ini di Desa Sepulu, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Sabtu, 18 Maret 2023.
Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, K.H. Fahmi Amrullah Hadziq menghadiri langsung kegiatan IKAPETE tersebut.
K.H. Fahmi Amrullah Hadziq ini merupakan dzurriyah muassis Nahdlatul ‘Ulama (keturunan anak cucu pendiri NU), almarhum Hadratusy Syech K.H.M. Hasyim Asy’ari.
Dalam Istighosah dan Pengajian Rutin Kitab At-Tibyan tersebut, Gus Fahmi sapaan akrab K.H. Fahmi Amrullah Hadziq mengungkapkan, bahwa istighosah dan pengajian IKAPETE Madura selalu meriah.
“Alumni yang hadir di istighosah dan pengajian IKAPETE Madura lebih dari 30 orang alumni,” ungkap Gus Fahmi.
Dalam pengajian Kitab At-Tibyan, Gus Fahmi menjelaskan, bahwa tidak boleh umat Islam meremehkan dosa kecil, karena hal itu akan menjadi dosa besar.
Meremehkan dosa kecil tersebut, kata Gus Fahmi, seperti tidak saling menyapa atau memutus silaturrahim, bisa menjadi dosa besar.
Sebaliknya, jika mengakui perbuatan tersebut (memutus silaturrahim) sebagai dosa tapi dilakukan lebih dari tiga hari, maka perbuatan tersebut adalah fasiq.
Fasiq itu sendiri, menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab Mukasyatul Qulub adalah orang yang berbuat durhaka, melanggar janji, serta keluar dari jalan hidayah. rahmat, dan ampunan Allah S.W.T.
Selain itu, dalam pengajian tersebut, Gus Fahmi mengatakan, bahwa K.H.M. Hasyim Asy’ari (alm. red.) menyukai perbedaan dalam persatuan.