“Karena begitu kita impor, kita harapkan serapan beras di masyarakat dengan harga yang bagus, begitu juga dengan serapan bahan pokok lain di masyarakat,” imbuhnya.
Selain perihal impor beras, Nevi mengingatkan kepada ID Food untuk dapat melibatkan UMKM dalam distribusi gula. Hal ini dinilai penting mengingat tingginya permintaan gula menjelang Idul Fitri.
Sehingga distribusi gula diharapkan dapat dirasakan manfaatnya juga oleh UMKM. “Jangan sampai ini hanya melibatkan pengusaha-pengusaha besar saja pak,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR-RI Luluk Nur Hamidah menekankan pentingnya mendahulukan serapan beras dari dalam negeri.
Dia menilai, impor beras sejumlah 2 (dua) juta ton bukanlah angka yang main-main. Sehingga, seharusnya Bulog dapat mengupayakan terlebih dahulu penyerapan dari pertani.
Terkait rencana impor tersebut, Luluk mempertanyakan penyerapan beras dari petani selama ini. Sebab menurut data Bulog, hingga awal April 2023, cadangan beras Bulog tinggal sebesar 283.883 ton.
Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini meminta Bulog untuk dapat mempertimbangkan kembali rencana sisa impor beras. Bulog diminta untuk mengecek kembali ketersediaan beras petani.