Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memuji inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon global. “Dalam waktu tiga bulan, pemerintah berhasil membuka potensi besar bursa karbon,” ujarnya.
Sistem perdagangan IDXCarbon juga menunjukkan pertumbuhan pesat. Sejak diluncurkan September 2023, partisipan terdaftar meningkat dari 16 menjadi 100 pada akhir 2024. Total perdagangan kumulatif telah mencapai satu juta ton unit karbon.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut IDXCarbon sebagai sistem perdagangan karbon yang solid. “IDXCarbon mengintegrasikan praktik terbaik dunia untuk perdagangan domestik dan internasional,” jelasnya.
Perdagangan karbon ini memungkinkan transaksi Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi – Pelaku Usaha (PTBAE-PU) dan SPE-GRK. Hal ini menunjukkan kesiapan sistem Indonesia dalam mendukung perdagangan karbon global.
Pemerintah berharap keberhasilan ini memacu kolaborasi antara negara, sektor swasta, institusi keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya. Perdagangan karbon disebut sebagai aksi kolektif yang membutuhkan sinergi lintas sektor.
Inisiatif perdagangan karbon ini juga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. IDXCarbon menjadi bukti konkret kesiapan Indonesia memainkan peran strategis dalam mitigasi perubahan iklim global.
Dengan keberhasilan peresmian perdagangan internasional ini, Indonesia optimistis menatap masa depan sebagai pemain penting di pasar karbon dunia.