Iran Panas, Balas Serangan AS dengan Hujan Drone ke Israel

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, tampak tenang namun tegas saat tampil dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-51 OKI di Istanbul, Turki, akhir pekan lalu (21-22/06/2025. Dalam forum penuh tekanan itu, Araghchi menjadi sorotan dunia setelah menyuarakan posisi keras Teheran di tengah konflik yang terus memanas.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, tampak tenang namun tegas saat tampil dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-51 OKI di Istanbul, Turki, akhir pekan lalu (21-22/06/2025. Dalam forum penuh tekanan itu, Araghchi menjadi sorotan dunia setelah menyuarakan posisi keras Teheran di tengah konflik yang terus memanas. (Sumber foto: Al Jazeera, 2025)

Gilan – Langit di atas Timur Tengah kembali gelap. Suara dentuman rudal dan sirene serangan udara menggema dari Gilan hingga Yerusalem, sehari setelah tiga fasilitas nuklir Iran dibombardir oleh Amerika Serikat (AS), Senin (23/06/2025).

Menurut laporan media Timur Tengah, termasuk salah satu kanal berita berpengaruh pada Senin (23/06/2025) pagi, Al Jazeera, Iran menyebut serangan AS sebagai langkah yang “masuk langsung ke dalam perang”. AS menyerang situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/06/2025) sebagai bentuk dukungan terbuka terhadap Israel.

Panglima militer Iran, Abdolrahim Mousavi, menyebut tindakan Washington sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negaranya. “Penjahat AS harus tahu bahwa…kami tidak akan pernah mundur dalam hal ini,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

Tak menunggu lama, militer Iran menembakkan puluhan drone satu arah bersenjata hulu ledak peledak antibenteng ke berbagai kota di Israel. Komando militer mengklaim sebagian besar berhasil mencapai target dengan presisi tinggi.

Sirene peringatan menggema di kota-kota Israel sebelum tengah hari, termasuk di Ashdod dan Lachish. Video dari warga memperlihatkan ledakan dan kepulan asap tebal di beberapa wilayah.

Ebrahim Zolfaghari, juru bicara serangan balasan Iran, menyebut serangan AS hanya akan memperluas cakupan target sah bagi angkatan bersenjata Teheran. Ia menuduh Washington mencoba “menghidupkan kembali rezim Zionis yang sedang sekarat”.

Zolfaghari juga menyampaikan pesan tajam kepada Presiden AS Donald Trump. Dalam bahasa Inggris ia berkata, “Penjudi Trump, Anda mungkin memulai perang ini, tetapi kami akan menjadi orang-orang yang mengakhirinya.”

Penulis: WaniEditor: Saif

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca