Penangkapan serupa terjadi di berbagai wilayah Iran, termasuk 115 orang di Kermanshah, 53 di Fars, dan 36 di Gilan. Pemerintah berupaya menindak semua pihak yang dianggap terlibat dalam mendukung musuh melalui media sosial atau aktivitas daring lainnya.
Sejumlah warga Iran mengaku menerima pesan ancaman dari pengadilan yang memperingatkan mereka untuk menghapus dukungan terhadap Israel di platform online. Pesan tersebut menyebut, “Mengingat nomor Anda memiliki catatan yang terkait dengan halaman rezim Zionis… Anda diperingatkan untuk menghapus komentar dan like.”
Iran juga bersiap memperketat regulasi penggunaan drone setelah Israel secara luas menggunakan quadcopter untuk menyerang target dari dalam wilayah Iran. Parlemen telah menyetujui garis besar rancangan undang-undang yang akan menghukum kepemilikan drone tanpa izin.
Langkah lain yang diambil parlemen adalah menangguhkan kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Mereka menuduh badan tersebut berkontribusi terhadap serangan Israel dan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Setelah pengesahan undang-undang, para anggota parlemen meneriakkan “matilah Amerika” dan “matilah Israel” di gedung parlemen. Mantan komandan militer yang kini menjabat juru bicara parlemen, Mohammad Bagher Ghalibaf, berjanji akan mempercepat pengembangan program nuklir Iran.
Dukungan terhadap keputusan meninggalkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) juga semakin menguat di parlemen Iran. Langkah ini dinilai penting jika Dewan Keamanan Nasional Tertinggi memutuskan untuk mempercepat isolasi nuklir total.
Media AS seperti CNN menyebut serangan militer AS gagal menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang tersembunyi di dalam pegunungan. Presiden AS Donald Trump disebut marah karena target utama tidak berhasil dihancurkan dalam operasi tersebut.
Sementara itu, IAEA mengaku tidak mengetahui lokasi pasti persediaan uranium Iran, termasuk 408 kg uranium yang diperkaya hingga 60 persen. Ketidakjelasan ini menambah ketegangan antara Iran dan badan pengawas nuklir internasional tersebut.