Impor Nonmigas November 2024 tercatat sebesar USD0,95 miliar, turun 2,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, impor Nonmigas ini meningkat 15,09 persen dibandingkan November 2023.
Impor Migas mengalami penurunan tajam sebesar 33,08 persen dibandingkan Oktober 2024. Dibandingkan November 2023, impor Migas turun sebesar 36,07 persen.
Penurunan impor Nonmigas terbesar terjadi pada golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar USD18,62 juta. Penurunan juga terjadi pada Kain Rajutan sebesar USD9,28 juta.
Golongan Plastik dan Barang dari Plastik turut mencatat penurunan impor sebesar USD7,95 juta. Penurunan ini berdampak pada total nilai impor Jawa Barat.
Selama Januari-November 2024, Tiongkok menjadi negara pemasok barang impor terbesar. Nilai impor dari Tiongkok mencapai USD3,38 miliar atau 33,33 persen dari total impor.
Disusul Jepang dengan nilai impor USD1,68 miliar, setara 16,61 persen dari total. Korea Selatan berada di posisi ketiga dengan nilai USD1,36 miliar atau 13,40 persen.
Meski ekspor dan impor menurun pada November 2024, Jawa Barat masih mencatat surplus perdagangan yang stabil. Hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi provinsi dalam menghadapi tekanan global.