Jelang Lebaran, Menag Larang Pejabat Pakai Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi

Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Nasaruddin Umar saat diwawancarai wartawan pasca menjadi narasumber di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Rabu (12/03/2025)
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Nasaruddin Umar saat diwawancarai wartawan pasca menjadi narasumber di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Rabu (12/03/2025) (Sumber Foto: Kemenag RI, 2025).

Sebaliknya, ia menilai bahwa hidup sederhana namun penuh keberkahan akan membawa ketenangan dan kebahagiaan. “Walau hidup sederhana, tapi jika dijalani dengan keberkahan, berbuka bersama, sholat berjamaah, dan hidup dalam ketenangan, itu seperti surga sebelum waktunya,” tambahnya.

Menag juga mengutip hadis yang menyebutkan bahwa setiap daging yang tumbuh dari barang haram hanya bisa dibersihkan oleh neraka. Ia mengingatkan bahwa makanan haram dapat berdampak buruk pada kehidupan seseorang.

“Jika setiap hari kita memakan yang haram, sia-sialah sholat kita. Bagaimana mungkin anak kita menjadi anak yang shalih jika makanan yang dikonsumsinya berasal dari yang haram?” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan hanya untuk menindak pelanggaran hukum, tetapi juga untuk mencegah perbuatan dosa. Baginya, KPK adalah lembaga yang membantu masyarakat hidup lebih bersih dan bermakna.

“KPK mencegah orang dari perbuatan korupsi yang bisa menjerumuskan ke dalam dosa. Jangan anggap KPK sebagai sesuatu yang menakutkan, justru anggaplah sebagai vitamin kehidupan,” pungkasnya.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca