Kalender Koptik memiliki total 365 hari dalam setahun pada tahun biasa dan 366 hari pada tahun kabisat. Penambahan satu hari pada tahun kabisat dilakukan setiap empat tahun sekali, mengikuti aturan yang sama dengan Kalender Julius.
Kalender ini digunakan terutama oleh komunitas Koptik di Mesir dan Ethiopia. Gereja Ortodoks Koptik mengandalkan kalender ini untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam liturgi mereka, seperti Natal yang dirayakan pada tanggal 7 Januari menurut Kalender Gregorius, yang bertepatan dengan 25 Desember dalam Kalender Julius.
Selain itu, para petani di Mesir juga menggunakan kalender ini untuk melacak musim agrikultural, mengingat kalender ini mempertahankan pembagian tahun menjadi tiga musim, masing-masing terdiri dari empat bulan.
Kalender Koptik memiliki kesamaan dengan Kalender Julius dalam hal struktur tahun dan penambahan hari kabisat setiap empat tahun sekali. Namun, berbeda dengan Kalender Gregorius yang digunakan secara luas di dunia saat ini, kalender ini tidak mengadopsi reformasi yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.
Akibatnya, terdapat perbedaan sekitar 13 hari antara Kalender Koptik dan Kalender Gregorius. Selain itu, meskipun Kalender Koptik dan Kalender Etiopia memiliki jumlah bulan dan hari yang sama, nama-nama bulannya berbeda.
Secara keseluruhan, kalender ini merupakan warisan budaya dan sejarah yang kaya, mencerminkan kesinambungan tradisi penanggalan dari zaman Mesir Kuno hingga era modern.
Penggunaannya yang terus berlanjut hingga kini menunjukkan betapa pentingnya kalender ini dalam kehidupan religius dan agrikultural masyarakat Koptik.