Kepala Desa hingga Petani Jadi Korban Narkoba, Ini Langkah Pemerintah

Madurapers
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom (kanan) sambil menyerahkan plakat penghargaan (sumber foto: kemendes PDT). 

Sebagai tindak lanjut, Kemendes PDT bersama BNN berencana turun langsung ke desa untuk memperkuat upaya pencegahan, rehabilitasi, serta penegakan hukum guna memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.

“Kami ingin MoU yang sudah ada bisa segera dikonkretkan. Kita harus bergerak ke desa-desa, demi mencegah dan merehabilitasi masyarakat. Tidak ada toleransi bagi narkoba,” tegas Yandri.

Kepala BNN Marthinus Hukom pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyebaran narkoba di desa, yang kini menyasar generasi muda, petani, dan pekebun.

“Mereka yang dulunya bertalenta dan berprestasi kini kehilangan masa depan. Narkoba telah merenggut harapan mereka,” kata Marthinus.

Ia menegaskan bahwa peredaran narkoba di desa harus dihentikan dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk memperkuat program edukasi serta rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.

“Para bandar sekarang menyasar generasi desa, bahkan petani dan pekebun,” tambahnya.

Dengan langkah konkret ini, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat menjadi lingkungan yang aman dan bebas dari ancaman narkotika.