“Kepulauan tidak diundang bukan karena kami tidak ingin, tetapi karena keterbatasan waktu dan cuaca yang tidak menentu. Namun, setelah kegiatan ini, kepala sekolah dan guru yang telah kami latih akan diterjunkan ke kepulauan,” kata Fairusi.
Sebanyak 142 kepala sekolah mengikuti kegiatan ini, dan Disdik Sumenep akan terus memantau implementasinya.
“Kami akan melakukan kontrol secara berkala untuk melihat bagaimana sekolah-sekolah yang telah menerapkan konsep sekolah responsif gender ini. Tim dari Disdik Sumenep akan terjun langsung untuk memastikan program ini berjalan dengan baik,” pungkasnya.