Surabaya – Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah mengunjungi salah satu penderita dampak dari pasca atau Post COVID-19 yang mengharuskan kakinya diamputasi. Farid Ma’ruf pernah menjadi Guru SD dan sekarang menjadi Guru di SMPN 12 Kota Surabaya. Ning Kaka, panggilan populisnya mengatakan ia bertandang ke kediaman Farid Ma’ruf pada saat momen libur Imlek, Selasa (1/3/2022).
Dalam kunjungan tersebut, wakil rakyat asal PDIP ini didampingi sejumlah kader dan pengurus PAC PDIP Kecamatan Tandes. Ia merasa sangat terenyuh dan tak kuasa menahan air mata saat mendengar cerita dari Farid Ma’ruf.
“Beliau salah satu guru hebat di Kota Surabaya yang telah menjadi tenaga pendidik sejak tahun 1987 silam. Kini beliau tidak bisa leluasa beraktivitas, karena salah satu kakinya harus diamputasi dampak Post COVID-19,” ujarnya kepada madurapers.com, Kamis (3/2/2022).
Selain tenaga pendidik, lanjut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, Farid Ma’ruf juga pernah menjadi wasit di kompetisi internal Persebaya pada 1994. Farid Ma’ruf kata Ning Kaka pernah menjadi Ketua Panitia Perseni Jawa Timur pada tahun 2001 dan pada saat itu Surabaya menjadi juara umum.
Penjelasan Farid Ma’ruf kepada dirinya, seusai terpapar COVID-19, kaki kirinya terpaksa diamputasi karena mengalami penyumbatan pembuluh darah. Akibatnya, Farid Ma’ruf menerangkan kakinya membengkak hingga warna hitam dan sakitnya luar biasa.
Saat ini, menurut Ning Kaka yang dibutuhkan Farid adalah kaki palsu agar ia bisa berjalan dan beraktivitas. Ning Kaka menyatakan telah melakukan komunikasi dengan Walikota Surabaya dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar Farid Ma’ruf segera mendapat kaki palsu seperti yang dia harapkan.