Sedangkan yang kedua, di bidang kesehatan, juga menghadirkan aplikasi HomPIMPA (Healt Indicator Modules with Appropriate Integred Metdods for Proper Access of Health Information), yakni indikator kesehatan dengan metode terintegrasi tepat guna untuk akses memadai informasi kesehatan.
Hadirnya aplikasi HomPIMPA ini, data kesehatan masyarakat Sumenep bisa terintegrasi menjadi satu. Sehingga, dapat memudahkan petugas medis dalam penanganan kesehatan.
“Saya kira dua terobosan itu adalah dua terobosan berharga yang mampu dicetak oleh Bupati Fauzi,” tegas pria yang akrab disapa Yono.
“Namun, saya berharap hal ini tidak menjadi dua yang terakhir dari periode kepemimpinannya,” sambungnya.
Pasalnya, lanjut Yono, pasca satu tahun menahkodai Sumenep, masih banyak yang harus dilakukan oleh Fauzi-Eva. Misalkan, seperti reformasi birokrasi.
“Dalam 1 tahun kepemimpinan Bupati Fauzi, masalah ini nampaknya belum mendapatkan perhatian serius,” kata Yono memaparkan.
Padahal, masalah serius itu sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, hal itu telah sinkron dengan misi kepemimpinan politik Bupati Fauzi-Eva, yakni melayani.
“Bagaimana hendak melayani rakyat, jika birokrasinya rumit dan berbelit-belit?” ungkapnya penuh kebingungan.
Untuk itu, pihaknya yakin, bahwa cepat atau lambat Bupati Fauzi akan melakukan reformasi birokrasi itu. Pasalnya, secara prinsip Bupati Fauzi kerap menyatakan bahwa tidak mau orang-orang disekitarnya hanya memiliki kecakapan retorik, tetapi gagal dalam pelaksanaan.
Misalnya saja, percakapan Bupati Fauzi di histori aplikasi WhatsAppnya. Politisi PDI Perjuangan ini sempat menuliskan tentang perjalanan hidupnya.