“Tentor kami rata-rata sudah lulusan sarjana pendidikan dan sejumlah prestasi nasional pernah diraih. Bahkan, sudah ada yang sudah lulusan magister pendidikan,” paparnya.
Dari dua kelebihan tersebut yang tidak banyak ada di lembaga lainnya, kata pria yang akrab disapa Fauzi itu, mengambil motto lembaga Dhâmar Kambhâng, yaitu “Berbudi Pekerti Berkilau Prestasi”.
“Filosofi Motto ini, lembaga kami mengutamakan karakter peserta didik dibandingkan dengan prestasinya,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPKS Sumenep, Mulyadi, M.Pd., mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi adanya Lambaga Bimbel dan Les Privat Dhâmar Kambhâng yang bergerak di bidang pendidikan non formal.
“Lembaga seperti ini menjadi bagian untuk mengawal bersama-sama membangun generasi yang unggul sebagaimana cita-cita Bupati Sumenep menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa nama Lembaga Dhâmar Kambhâng yang fokusnya pada Bimbel dan Les Privat diambil dari Bahasa Madura dan tradisi orang Madura yang memiliki makna positif.
“Dhâmar Kambhâng ini memiliki makna sebagai media pemberi cahaya di tengah gelap gulita atau sederhananya sebagai pelita kehidupan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Mulyadi berharap adanya lembaga ini tidak hanya penanam pengetahuan di ranah kognitif peserta didik, melainkan juga nilai-nilai karakter.
Pasalnya, penguatan kapasitas intelektual dan pemikiran saat ini sudah luar biasa disajikan terhadap peserta didik, hanya saja tantangannya pada karakter.