Festival layang-layang tersebut melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM ini akan menyajikan kuliner khas lokal Kabupaten Sumenep.
“Event ini juga bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),” katanya menegaskan.
“Dari pelaksanaan event tersebut pemerintah akan mendapatkan pemasukan ke PAD melalui retribusi,” sambungnya.
Kepala Disbudporapar menambahkan, selain event itu, juga akan melaksanakan event di Keraton Sumenep. Event itu berupa musik tradisional Klenengan.
“Musik tradisional (Klenengan, red.) setiap hari akan dilaksanakan dan melibatkan dari anak anak dan remaja, mulai dari usia sekolah dasar (SD) dan warga yang sudah paham tentang musik tradisional,” tandasnya.
