Jadi, apa itu farmakogenetik?
Singkatnya, farmakogenetik merupakan pengobatan dengan pendekatan genetik yang menarget ekspresi gen untuk menyelesaikan suatu penyakit dalam tubuh seseorang. Pengobatan yang berbasis genetik ini disesuaikan dapat dengan variasi gen dan molekuler antarindividu, sehingga menjadi pengobatan yang dipersonalisasi (personalized medicine). Dengan demikian, farmakogenetik meminimalisasi efek samping dan meningkatkan akurasi dalam pengobatan.
Pengobatan berbasis genetik memanfaatkan non-coding RNA (ncRNA), sebuah molekul genetik yang dapat mengatur ekspresi (aktif tidaknya) suatu gen. ncRNA memiliki berbagai tipe dan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa ncRNA yang umum digunakan yaitu microRNA (miRNA) dan small interfering RNA (siRNA) yang dapat berperan “rem” yang membatasi ekspresi suatu gen.
Pengobatan berbasis genetik menjanjikan potensi besar dalam dunia medis mulai dari vaksin hingga pengobatan berbagai penyakit seperti kanker, diebetes melitus (penyakit gula), dan banyak lagi.
Apakah kamu berpikir jika pengobatan ini terkesan abstrak dan sulit dikembangkan oleh Indonesia? Tentu saja tidak. Profesor Delvac Oceandy, seorang alumni FK UNAIR Surabaya, juga sudah melakukan penelitian terkait pengobatan berbasis genetik dan menemukan potensi pemanfaatan ncRNA dalam pengobatan infark miokard atau serangan jantung, salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia dan dunia.
Pengobatan berbasis genetik kini menjadi salah satu objek kajian yang diminati para peneliti. Menariknya, berbagai penelitian menunjukkan kemajuan dalam kebolehan pengobatan berbasis genetik dalam menyelesaikan penyakit-penyakit yang rumit pada manusia.