Kedua, Mohandas Karamchand Gandhi (1869–1948). Pada tahun 2007, Majelis Umum PBB menyatakan hari kelahiran Mohandas Karamchand Gandhi, 2 Oktober, sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Mahatma Gandhi telah berjasa mengembangkan dan menyebarkan seni pembangkangan sipil tanpa kekerasan dan menerapkannya dalam skala besar, yang kemudian membawa kemerdekaan India dan menjadi inspirasi bagi gerakan non-kekerasan, hak-hak sipil, dan kebebasan di seluruh dunia.
Ketiga, Oskar Schindler (1908-1974). Schindler merupakan seorang etnis Jerman dan beragama Katolik. Dia adalah seorang industrialis dan anggota partai Nazi. Namun terlepas dari hal ini semua, Schindler mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan lebih dari 1.000 orang Yahudi dari deportasi ke Auschwitz selama Perang Dunia II oleh Nazi.
Mengapa dia membantu? Dalam sebuah wawancara tahun 1964 dia berkata, “penganiayaan terhadap orang Yahudi di wilayah Polandia secara bertahap memburuk, terutama berkaitan dengan kekejaman terhadap orang Yahudi tersebut. Pada tahun 1939 dan 1940, mereka dipaksa memakai Bintang Daud dan digiring bersama serta dikurung di ghetto (red: tempat tinggal orang Yahudi). Pada tahun 1941 dan 1942, sadisme ini semuanya terungkap. Dan kemudian seorang yang berpikir, yang telah mengatasi kepengecutan batinnya, harus membantu. Tidak ada pilihan lain.”
Schindler meninggal di Jerman, dalam keadaan kebangkrutan ekonomi dan hampir tidak dikenal, pada tahun 1974. Banyak orang yang ia bantu dan keturunan mereka mendanai pemindahan jenazahnya untuk dimakamkan di Israel, karena keinginan terakhirnya. Pada tahun 1993, Dewan Peringatan Holocaust Amerika Serikat secara anumerta memberikan Medali Peringatan Museum kepada Schindler.