Dalam kehidupan sehari-hari, pandangan kritisisme ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih waspada terhadap informasi yang diterima dari berbagai sumber. Sebagai contoh, ketika membaca berita di media sosial, seorang yang memahami kritisisme akan cenderung untuk tidak serta merta mempercayai semua informasi yang disajikan.
Sebaliknya, dia akan melakukan pencarian kebenaran informasi, atau bahkan melakukan pengamatan dan penelitian lebih lanjut, mempertimbangkan sumber informasi, dan menganalisis konteks sebelum sampai pada kesimpulan.
Penerapan prinsip kritisisme juga memiliki implikasi yang dalam dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah dalam ilmu pengetahuan dan penelitian. Para ilmuwan yang mengadopsi pendekatan kritisisme akan senantiasa mempertanyakan temuannya, melakukan pengujian ulang, dan mencari bukti yang mendukung atau menentang teori-teori yang ada.
Di bidang politik, kritisisme juga berperan penting dalam mempertanyakan kebijakan dan tindakan pemerintah. Warga negara yang kritis akan aktif memeriksa tindakan pemerintah, menuntut transparansi, dan meminta pertanggungjawaban atas kebijakan yang diambil.
Selain itu, dalam dunia seni dan budaya, kritisisme dapat membantu kita untuk mengembangkan apresiasi yang lebih dalam terhadap karya-karya seni. Seorang yang memahami kritisisme akan mampu melihat melampaui permukaan sebuah karya seni dan mengenali pesan-pesan yang tersembunyi di dalamnya.
Meskipun memiliki banyak manfaat, menerapkan prinsip kritisisme juga tidaklah mudah. Salah satu tantangannya adalah bahwa terkadang kita cenderung untuk terjebak dalam pola pikir yang sudah ada atau dalam kebiasaan berpikir tertentu. Hal ini dapat membuat kita sulit untuk mempertanyakan keyakinan atau pandangan kita sendiri.