Seiring fenomena COVID-19 varian Omicron, Khofifah berpesan agar semua pihak terkait kembali mengingatkan kepada masyarakat terhadap pentingnya penegakan prokes dan itu menurutnya harus dilakukan di semua lini serta di semua level.
“Maka pak Pangdam bersama pak Kapolda menginisiasi gerakan ini. Supaya bisa lebih masif, lebih seksama dan pada saat yang sama dilakukan apel siaga yang sama di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur,” pintanya.
Selain penegakan prokes, pada saat yang sama, Khofifah juga menyampaikan untuk selalu siap menyambut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang melalui Bandara Juanda. Ia menegaskan hal itu adalah tanggung jawab bersama.
“Semua sudah melakukan langkah-langkah inisiatif dan mitigatif secara komprehensif. Tanggal 22 Januari kemarin ada 129 PMI yang datang melalui Juanda. Besok tanggal 26 Januari direncanakan akan datang lagi 164 PMI, kita semua harus siap untuk bisa melakukan proses karantina, penanganan dan pelayanan kepada PMI ini,” paparnya.
Khofifah juga mengajak kepada media untuk menjadi bagian penting dalam menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa penegakan prokes harus dikuatkan kembali. Dia menyebutnya sebagai Pentahelix Approach.
“Maka teman-teman media menjadi bagian yang sangat penting untuk menyampaikan pesan kepada seluruh warga Jatim, bahwa penegakan prokes harus kita kuatkan kembali. Seiring peningkatan testing dan tracing. Semua yang terkonfirmasi kontak erat ini harus dilakukan proses testing,” terangnya.
Khusus PMI sambung Khofifah ada entry test dan ada exit test yang mana rntry-nya serta xit-nya harus clear. Kemarin pada saat entry test kata Khofifah ditemukan 2 terkonfirmasi positif yang kemudian diberikan layanan di Rumah Sakit Haji.