Dalam penelitian campuran, evaluasi efektivitas program pendidikan sering menggunakan survei (kuantitatif) dan wawancara guru serta siswa (kualitatif). Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
Ilmuwan pendukung kuantitatif berpendapat bahwa data numerik lebih obyektif dan dapat diuji secara statistik. Keakuratan pengukuran menjadi keunggulan utama dalam pendekatan ini.
Pendukung kualitatif menilai bahwa realitas sosial tidak selalu bisa diukur dengan angka. Mereka menekankan pentingnya memahami konteks dan subjektivitas pengalaman individu.
Para ahli metode campuran berpendapat bahwa kombinasi dua paradigma menghasilkan data yang lebih kaya. Mereka percaya bahwa pendekatan ini dapat menjawab pertanyaan penelitian secara lebih menyeluruh.
Kelebihan penelitian kuantitatif adalah kemampuannya menguji hubungan sebab-akibat dengan objektivitas tinggi. Hasil penelitian dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.
Namun, pendekatan kuantitatif memiliki kelemahan dalam memahami fenomena yang kompleks. Data statistik sering kali mengabaikan aspek subjektif dan makna yang lebih dalam.
Penelitian kualitatif unggul dalam menggali pengalaman individu secara mendalam. Metode ini memberikan pemahaman yang lebih kontekstual dan fleksibel terhadap fenomena sosial.
Kelemahan utama penelitian kualitatif adalah subjektivitas dan keterbatasan dalam generalisasi. Hasil penelitian sering kali tergantung pada interpretasi peneliti dan sampel yang kecil.
Pendekatan campuran memiliki keunggulan dalam mengintegrasikan kelebihan kuantitatif dan kualitatif. Data yang dikumpulkan lebih komprehensif dan memberikan wawasan yang lebih luas.