Jakarta – Dalam dua dekade terakhir, Indonesia mencatatkan transformasi ekonomi yang luar biasa. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia melonjak empat kali lipat menjadi $1,4 triliun, sementara tingkat kemiskinan berhasil ditekan dari lebih dari 20% menjadi kurang dari 2%.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan yang fokus pada penguatan sektor fiskal, investasi, dan pembangunan infrastruktur.
“Kami membangun infrastruktur dan memperbaiki iklim investasi melalui perubahan undang-undang untuk menciptakan ekosistem yang baik,” ujar Sri Mulyani, dikutip dari laman website Kementerian Keuangan yang mengukutip dari laman website IMF, Senin (30/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa alokasi 20% APBN untuk pendidikan telah memberikan beasiswa kepada 50.000 pelajar untuk belajar di universitas ternama dunia.
Transformasi ekonomi Indonesia tidak hanya terlihat dari pertumbuhan PDB, tetapi juga terlihat dari peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Saat ini, pendapatan DKI Jakarta hampir setara dengan negara-negara Eropa seperti Polandia dan Portugal. Selain itu, inflasi terkendali di angka 2,5%, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5%.
Meski IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5,1% pada periode 2024-2029, pemerintah tetap optimis.
“Indonesia tetap optimis dan berupaya memperkuat ekonomi domestik dengan menjaga daya saing dan investasi berkelanjutan,” kata Sri Mulyani.
Reformasi ekonomi Indonesia juga didukung oleh kemitraan publik-swasta yang efektif. Dengan strategi ini, Indonesia mampu memobilisasi sumber daya untuk pembangunan tanpa hanya mengandalkan dana publik.
