Michel Foucault
Michel Foucault adalah seorang filsuf Prancis yang dikenal karena analisisnya tentang kekuasaan dan pengetahuan dalam masyarakat. Salah satu konsep sentral dalam karyanya adalah “arkeologi pengetahuan”, di mana ia menyelidiki bagaimana pengetahuan diproduksi dan disebarkan dalam konteks sejarah dan kekuasaan.
Foucault menunjukkan bahwa pengetahuan tidak bersifat netral, tetapi selalu terkait dengan kepentingan politik dan sosial. Dalam karyanya yang terkenal, “The Order of Things” (1966), ia menunjukkan bagaimana struktur pengetahuan berubah sepanjang sejarah dan bagaimana hal ini memengaruhi cara kita memahami dunia.
Selain itu, Foucault juga menggagas konsep “biopower” dan “biopolitik”, yang merujuk pada cara di mana kekuasaan negara mengatur tubuh individu dan populasi. Pemikiran Foucault memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang hubungan antara kekuasaan, pengetahuan, dan subjektivitas dalam masyarakat kontemporer.
Jacques Derrida
Jacques Derrida adalah tokoh penting dalam gerakan dekonstruksi, yang merupakan salah satu ciri khas dari pemikiran postmodern. Dalam karyanya, “Of Grammatology” (1967), Derrida menunjukkan bagaimana bahasa dan tulisan memengaruhi cara kita memahami realitas.
Dekonstruksi, menurut Derrida, melibatkan mengungkapkan dan memeriksa hierarki dan oposisi dalam teks atau konsep yang secara tradisional dianggap stabil atau bermakna. Ia menunjukkan bahwa makna tidak pernah tetap atau pasti, tetapi selalu berfluktuasi dan tergantung pada konteksnya.
Melalui dekonstruksi, Derrida menantang gagasan tentang kebenaran tunggal atau struktur tetap dalam bahasa dan pemikiran. Kontribusinya terhadap pemikiran postmodern telah mengubah cara kita memahami teks, bahasa, dan konsep-konsep filosofis.