Penelitian Dipercaya: Rasional dan Jujur

Wahyudi, pria enerjik ini adalah peneliti di Lembaga studi Perubahan dan Demokrasi (LsPD).
Wahyudi, pria enerjik alumni Magister UNS ini adalah peneliti di Lembaga studi Perubahan dan Demokrasi (LsPD) (Dok. Madurapers, 2023).

Bangkalan – Jelang pilpres 2024 publikasi hasil survei elektabilitas capres-cawapres pilpres 2024 banyak dilakukan lembaga-lembaga survei. Namun, menurut Wahyudi peneliti Lembaga studi Perubahan dan Demokrasi (LsPD), “anehnya hasil penelitiannya tidak menghasilkan kesimpulan penelitian yang sama atau hampir sama,” Minggu (26/11/2023).

“Aneh tapi nyata,” tutur Wahyudi, dimana subjek penelitian sama (penduduk/pemilih warga Indonesia), tapi ketika diteliti oleh lembaga penelitian (lembaga survei, red.) yang beda menghasilkan hasil penelitian yang berbeda. Padahal pendekatan penelitiannya sama-sama kuantitatif (paradigma: positivisme, red.), yang meyakini pada sifat universal ilmu pengetahuan.

Artinya, universal adalah kebenaran data hasil penelitian (survei elektabilitas, red.) yang diungkapkan penelitian ilmiah berlaku umum. Jadi, ketika objek/subjek yang sama diteliti oleh peneliti yang berbeda hasilnya serupa atau tetap sama. Namun ketika ada perbedaan hasil penelitian mencolok antarlembaga survei maka hasil penelitian itu pantas dipertanyakan.

Perbedaan itu, kata Wahyudi, selain mungkin bisa karena masalah kompetensi, terkadang bisa juga terjadi karena motif-motif tertentu, yang tujuan memuaskan kalangan tertentu yang berjasa dalam kegiatan penelitian, seperti memberikan fasilitas dan dana penelitian. Akibat masalah itu, rasionalitas (objektif) dan kejujuran dalam penelitian dipinggirkan, bahkan tidak diperhatikan.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca