Budaya  

Perang Sarung: Bahaya di Balik Permainan Para Remaja di Bulan Suci Ramadhan

Wahyudi, ahli linguistik, Wahyudi, Magister Linguistik dari Universitas Sebelas Maret (UNS)
Wahyudi, ahli linguistik, Wahyudi, Magister Linguistik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) (Dok. Madurapers, 2024).

Bangkalan – Di tengah khidmatnya bulan suci Ramadhan, masyarakat di Indonesia dihebohkan dengan fenomena baru yang disebut sebagai “Perang Sarung”. Istilah ini mulai viral dan mencuat ke permukaan, mengundang perhatian dari berbagai kalangan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan perang sarung ini?

Untuk memahami lebih dalam, awak Madurapers mengumpulkan data dari seorang ahli linguistik, Wahyudi, Magister Linguistik dari Universitas Sebelas Maret (UNS). Menurutnya, secara etimologi, kata “perang” memiliki makna perkelahian, konflik, permusuhan atau pertempuran antara dua pihak atau lebih, baik itu negara, bangsa, suku, atau kelompok. Sementara itu, kata “sarung” merujuk kepada kain yang digunakan sebagai selongsong, pembungkus, atau bahkan sebagai pakaian sehari-hari.

Dengan demikian, perang sarung dapat diartikan sebagai perkelahian atau konflik antarindividu atau kelompok yang menggunakan sarung sebagai alatnya. Namun, dalam konteks yang lebih spesifik, perang sarung merujuk pada jenis tawuran yang menggunakan kain sarung yang diikat pada ujungnya dan diisi dengan benda-benda keras seperti batu, gir motor, atau bahkan senjata tajam.

Wahyudi menjelaskan bahwa perang sarung tadinya merupakan permainan. Permainan ini umumnya dilakukan para remaja pada bulan Ramadhan, di mana para pemain saling memukul menggunakan sarung ke tubuh lawan secara bergantian.

Saat seorang pemain memukul, pemain lainnya harus berusaha menangkis dengan sarungnya sendiri. Permainan berakhir ketika salah satu pemain menyerah atau sarungnya terjatuh. Penting untuk dicatat bahwa setiap pihak harus menghentikan permainan jika lawan telah menyerah.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca