Kedua, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan hitungan jarak sejauh 1.239 KM.
Menurutnya Isra’ Mi’raj adalah dua peristiwa yang berbeda, di mana Isra’ adalah perjalanan jarak antara keduanya disebut sekitar 1.239 kilometer.
Buya Amirsyah menuturkan, kala itu, diperkirakan perjalanan tersebut bisa ditempuh dengan memakan waktu satu bulan dengan menggunakan kuda atau unta.
Namun, kata dia, saat ini kita menggunakan kecepatan gelombang dan cahaya yang dapat diterima dengan akal sehat seperti pengiriman pesan singkat lewat handphone.
Buya Amirsyah berpesan kepada umat Islam, agar memahami peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini dengan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah S.W.T.
Sedangkan dalam aspek IPTEK, Buya Amirsyah berharap, umat Islam mampu untuk menguasainya terutama teknologi.
“Jadi dengan memahami peristiwa Isra’ dan Mi’raj, umat Islam dapat memperkuat iman dan taqwa kepada Allah. Sedangkan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam harus menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai manusia,” pungkasnya.
