Sumenep – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep, menurut data BPS Kabupaten Sumenep, mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022, ekonomi tumbuh 3,11 persen, meningkat menjadi 5,35 persen pada 2023, lalu kembali turun ke 3,77 persen di 2024.
Peningkatan ekonomi pada 2023 disebabkan oleh pertumbuhan di semua sektor usaha. Namun, pada 2024, pertumbuhan kembali melemah meskipun tetap menunjukkan perkembangan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi tulang punggung ekonomi Sumenep. Kontribusinya mencapai 37,74 persen pada 2022, 38,23 persen pada 2023, dan 37,20 persen pada 2024.
Lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi pada 2022 sebesar -4,29 persen. Meski mengalami pemulihan pada 2023 dan 2024, kontribusinya dalam struktur ekonomi menurun dari 19,74 persen pada 2022 menjadi 17,04 persen pada 2024.
Sektor perdagangan besar dan eceran terus menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Kontribusinya dalam PDRB naik dari 12,14 persen pada 2022 menjadi 12,79 persen pada 2024.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi berbeda setiap tahun. Pada 2022, transportasi dan pergudangan tumbuh 18,92 persen, sementara pada 2023, penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 11,47 persen.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada 2022. Namun, pada 2023, konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) menjadi faktor dominan dengan pertumbuhan 10,19 persen.
