Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 Tanda Era Keemasan Sepak Bola Klub

Madurapers
Gianni Infantino, Presiden FIFA, saat menyampaikan keterangan ke media di New York, menjelang final antara Chelsea FC dan Paris Saint-Germain.
Gianni Infantino, Presiden FIFA, saat menyampaikan keterangan ke media di New York, menjelang final antara Chelsea FC dan Paris Saint-Germain. (Foto: FIFA, 2025)

New York – Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menandai dimulainya era keemasan sepak bola antarklub, menurut Presiden FIFA Gianni Infantino. Informasi ini disampaikan Infantiono dalam konferensi pers di New York, menjelang pertandingan final antara Chelsea FC dan Paris Saint-Germain.

Infantino menegaskan bahwa turnamen ini berhasil memperlihatkan kekuatan dan daya tarik sepak bola klub global. Ia menyebutkan bahwa acara ini telah menunjukkan bahwa sepak bola antarklub mampu menyatukan berbagai benua dan budaya, memperlihatkan kemajuan besar dalam dunia sepak bola internasional.

“Era keemasan sepak bola klub global telah dimulai,” ujar Infantino di acara di Trump Tower. Ia menambahkan bahwa keberhasilan Piala Dunia Antarklub ini menjadi bukti bahwa sepak bola klub mampu berkembang pesat dan menarik perhatian dunia.

Ia melanjutkan, bahwa meskipun awalnya banyak yang meragukan keberhasilannya, kenyataannya kompetisi ini justru mencatatkan angka penonton dan pendapatan yang luar biasa. “Kami mencapai hampir 2,1 miliar dolar Amerika dari 63 pertandingan yang berlangsung,” katanya.

Infantino juga memaparkan bahwa hampir dua setengah juta penonton menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion, dengan rata-rata sekitar 40.000 penonton per pertandingan. Ia menyatakan bahwa angka ini sepadan dengan liga-liga besar di dunia, seperti Liga Primer Inggris.

Selain itu, Presiden FIFA menyoroti keberagaman peserta dan pemain dari berbagai negara. “Pemain dari 72 negara telah beraksi, dan 39 negara di antaranya mencetak gol,” ujarnya, menegaskan bahwa kompetisi ini benar-benar global.

Salah satu pencapaian luar biasa dari turnamen ini adalah kehadiran pemain dari lima benua berbeda di lapangan, termasuk dari Georgia melalui Khvicha Kvaratskhelia. Ia menyebutkan bahwa hal ini menunjukkan kekayaan keragaman dan inklusivitas sepak bola antarklub.

Infantino mengungkapkan kebanggaannya karena kedua tim final berasal dari Eropa, tetapi pemain dari seluruh dunia turut berpartisipasi. “Kami memiliki pemain dari Asia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Eropa,” ujarnya, menegaskan bahwa ini adalah simbol keberagaman global.