Namun, beberapa tokoh eksternal yang disebut-sebut menolak pencalonan. Dudung Abdurachman menyatakan, “Saya tidak berminat, belum mau berpolitik saya,” Kompas, Minggu (01/06/2025).
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga menolak tawaran tersebut. “Pertanggungjawabannya banyak. Oleh karena itu, saya enggak sanggup,” ujarnya, Kompas, Minggu (01/06/2025).
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Hensat, menyatakan bahwa PPP membutuhkan ketua umum yang memiliki logistik dan koneksi luas untuk kembali ke Senayan. “Harapan PPP saat ini adalah kembali ke Senayan setelah saat Pemilu 2024 kurang suara 0,2 persen dari ambang batas parlemen,” katanya, Tempo, Minggu (01/05/2025).
PPP kini menghadapi dilema strategis menjelang Muktamar 2025: apakah akan mengutamakan kaderisasi internal atau memilih figur eksternal demi mendongkrak suara. Keputusan ini akan menentukan nasib PPP dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Juru Bicara DPP PPP, Usman M Tokan, berharap kandidat yang diusulkan bisa melakukan komunikasi politik dengan PPP. “Masih ada waktu sampai September, silakan para kandidat melakukan komunikasi politik dengan pemegang mandat muktamar yang akan datang,” ucapnya, Kompas, Sabtu (31/05/2025).