“Kami akan terus menggelorakan keislaman dan keindonesiaan yang orientasinya mempersatukan dan membangun. Kita juga berharap kepada warga masyarakat lain yang heterogen afiliasi politik dan agamanya, untuk juga menempatkan keislaman dan keindonesiaan itu sebagai satu kesatuan yang utuh. Bukan ancaman bagi masa depan Indonesia,” kata Haedar.
Bahkan, Haedar Nashir berharap PPP menjadi partai yang maju, memperoleh dukungan yang luas dari masyarakat sekaligus mampu membawa Indonesia menjadi NKRI yang bersatu, berdaulat dan berkemajuan.
Terkait pemerintahan, lanjut Haedar Nashir, Muhammadiyah dan pemerintah perlu memperkuat kerja sama terutama sistem kesehatan.
“Muhammadiyah bergerak di situ. Kita sudah bekerja sama dengan pemerintah. Indonesia masa depan harus punya sistem kesehatan yang kuat sampai basis infrastruktur kemasyarakatan serta mengembangkan ekonomi kerakyatan yang praksis yaitu betul-betul memberdayakan, memajukan dan memperkuat akses masyarakat,” tandasnya.
Dalam pertemuan itu juga hadir Sekjen PPP Arwani Thomafi, Ketua DPP Fitri Gayo, Atiek Heru, Ketua DPW PPP DIY Muhammad Yazid beserta jajarannya. Dari Muhammadiyah hadir Agung Danarto dan M. Agus Samsudin yang merupakan Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah.