Dominasi perempuan ini juga berpotensi mendorong peningkatan akses dan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi dan sektor profesional. Hal ini sejalan dengan tren meningkatnya jumlah perempuan lulusan pendidikan menengah dan tinggi di Yogyakarta.
Dengan populasi lebih dari 3,7 juta jiwa dan pertumbuhan yang moderat, D.I. Yogyakarta menghadapi tantangan dalam pemerataan pembangunan antar kabupaten/kota. Daerah perkotaan seperti Kota Yogyakarta kemungkinan mengalami beban kepadatan lebih tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya.
Data proyeksi demografi ini penting sebagai dasar perencanaan kebijakan pembangunan. Data kependudukan akurat menjadi kunci dalam pengelolaan sektor kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
Ketidakseimbangan rasio jenis kelamin dan pertumbuhan penduduk yang lambat juga membuka ruang untuk analisis mendalam terhadap struktur umur dan ketergantungan penduduk usia produktif. Fenomena ini akan memengaruhi perencanaan ekonomi jangka panjang daerah.
Dengan angka kepadatan yang tinggi dan distribusi gender yang tidak seimbang, peran Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta menjadi krusial dalam memastikan pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Pendekatan berbasis data menjadi pijakan penting dalam merumuskan kebijakan masa depan.