Francis Bacon lahir pada 22 Januari 1561 di London, Inggris. Ia dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan modern yang berperan besar dalam pengembangan metode ilmiah yang rasional dan sistematis.
Bacon berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh di Inggris. Ayahnya, Sir Nicholas Bacon, adalah seorang pejabat tinggi, sementara ibunya, Anne Cooke Bacon, dikenal sebagai wanita terpelajar.
Pendidikan awal Bacon berlangsung di Eton College, di mana ia belajar bahasa Latin, Yunani, filsafat, dan logika. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Universitas Cambridge sebelum akhirnya mendalami hukum di Gray’s Inn.
Pada 1584, Bacon memulai kariernya di dunia hukum dan politik. Ia kemudian menduduki berbagai posisi penting, termasuk menjadi anggota parlemen, penasihat kerajaan, dan Lord Chancellor Inggris.
Di tengah kesibukannya dalam pemerintahan, Bacon tetap aktif dalam menulis dan mengembangkan pemikiran ilmiahnya. Ia berusaha menggantikan metode berpikir skolastik yang bergantung pada otoritas teks klasik dengan pendekatan berbasis pengalaman.
Pemikirannya menekankan pentingnya empirisme, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui observasi dan pengalaman langsung. Ia menolak spekulasi tanpa dasar empiris dan mengutamakan metode ilmiah yang teruji.
Bacon mengembangkan metode induktif sebagai dasar penelitian ilmiah. Metode ini berfokus pada pengumpulan data, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan berdasarkan bukti empiris.
Dalam karyanya Novum Organum (1620), Bacon menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus didasarkan pada eksperimen dan analisis objektif. Ia menyebut hambatan-hambatan berpikir yang menghalangi kemajuan ilmu sebagai “idola pikiran”.