Jakarta – Nilai tukar Rupiah, menurut Bank Indonesia, menunjukkan penguatan tipis di tengah ketidakpastian global, mencerminkan stabilitas ekonomi domestik yang tetap terjaga.
Pada akhir perdagangan Kamis, 20 Februari 2025, Rupiah ditutup di level Rp16.325 per dolar AS, mencerminkan tekanan dari pasar global.
Namun, Rupiah dibuka menguat pada pagi hari Jumat, 21 Februari 2025, di level Rp16.280 per dolar AS, mengindikasikan sentimen positif pasar domestik.
Yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun juga mengalami penurunan dari 6,78% menjadi 6,75%, menunjukkan permintaan yang meningkat terhadap instrumen tersebut.
Di sisi eksternal, indeks dolar AS (DXY) melemah ke level 106,37, sementara yield US Treasury Note 10 tahun naik ke 4,505%, mencerminkan dinamika pasar global.