Selain itu, ia menyoroti pentingnya peran kedua institusi dalam mencegah korupsi. Sri Mulyani menyebutkan, tata kelola yang baik harus terus dibangun melalui kerja sama dalam pengawasan dan pencegahan.
“Kalau ada masalah dilakukan perbaikan. Kita laksanakan sistem itu kemudian diawasi bersama. Bagaimana kita bisa bekerja sama menciptakan pencegahan. Kita juga bisa menciptakan kepastian, tapi pada saat yang sama birokrasi juga bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Sri Mulyani juga mendorong Kejaksaan Agung untuk meningkatkan pengelolaan anggaran guna memperkuat institusi dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di dalamnya. Ia menekankan bahwa perkembangan ekonomi yang pesat memerlukan tata kelola hukum yang semakin kompleks dan efektif.
“Saya selalu menekankan upgrade pengetahuan kepada jajaran saya. Karena ekonomi itu bergerak luar biasa cepat, berubah banyak sekali. Saya yakin bidang hukum juga sama. Maka, saya berharap teman-teman Kejaksaan juga meningkatkan kapasitas,” ucapnya.
Sri Mulyani mengingatkan, dengan desain tata kelola yang baik dan penegakan hukum yang berwibawa, Indonesia akan semakin dekat dengan visinya sebagai negara maju. Sinergi ini diharapkan terus diperkuat agar mampu menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.
“Maka kemampuan kita untuk mendesain suatu tata kelola yang baik, sistem kontrak yang baik, dan enforcement yang berwibawa dan efektif itu menjadi sangat penting,” pungkasnya.