Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari para nelayan. Mereka merasa dibohongi dan mempertanyakan ke mana dana ganti rugi tersebut disalurkan.
“Kalau memang sudah dibayarkan ke Pemkab Sampang, kenapa sampai sekarang kami belum menerima sepeser pun?” teriak salah seorang nelayan dalam aksi tersebut.
Koordinator aksi, Faris Reza Malik, menyatakan bahwa pernyataan SKK Migas ini justru semakin memperburuk situasi.
“Kami datang ke sini untuk mencari kejelasan, tapi malah dapat jawaban yang membuat kami semakin bingung. Kalau memang benar dana sudah disalurkan ke Pemkab Sampang, berarti ada yang tidak beres di Pemkab,” tegasnya.
Faris mendesak Pemkab Sampang untuk segera memberikan klarifikasi terkait pernyataan SKK Migas tersebut.
“Kami akan terus melakukan aksi sampai ada kejelasan dan ganti rugi rumpon kami dibayarkan,” ancamnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Bupati Sampang, Slamet Junaidi, dan Sekretaris Daerah (Sekda), Yuliadi Setiyawan, memilih bungkam saat dikonfirmasi terkait pernyataan SKK Migas Jabanusa tersebut. Upaya konfirmasi dari awak media akan terus dilakukan.