“Selain itu juga kesulitan di pembongkaran mesinnya untuk mencatat apa saja yang perlu diganti. Sementara suku cadang harus mendatangkan dari luar negeri dan teknisinya dari Surabaya,” sambungnya.
Selain itu, tambah Albert, kendala yang dihadapi untuk mengaliri listrik selama 24 jam di Pulau Raas merupakan impian masyarakat setempat. Hanya saja, PLTD Raas baru memiliki 3 mesin yang hanya mampu untuk 12 jam listrik.
“Untuk persiapan 24 jam, PLN sudah menyiapkan tempat untuk kedatangan 2 mesin. Namun mesin tersebut tidak bisa dipastikan kapan akan datang karena itu kebijakan yang di atas,” tandasnya.