Komitmen pemerintah juga diperlihatkan melalui penggunaan instrumen fiskal yang tetap terjaga dalam batas aman. Menkeu mengapresiasi dukungan Banggar DPR RI terhadap proyeksi defisit anggaran sebesar 2,78 persen dari PDB dan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) secara strategis.
Menurut Sri Mulyani, langkah tersebut penting untuk menjaga keberlanjutan fiskal di tengah dinamika global yang memicu volatilitas ekonomi. Pemerintah berharap dukungan politik ini akan memperkuat ketahanan APBN dalam jangka panjang.
Selain itu, sinergi belanja antara pusat dan daerah menjadi salah satu fokus utama dalam pelaksanaan APBN 2025. Pemerintah akan terus memperbaiki kualitas belanja agar lebih efektif dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Di sisi penerimaan negara, Menkeu menekankan pentingnya optimalisasi seluruh sumber penerimaan, termasuk pajak, bea cukai, dan PNBP. Pemerintah akan berupaya mencapai target penerimaan secara maksimal, tanpa mengabaikan prinsip keadilan dan efisiensi.
“Pemerintah berterima kasih atas dukungan DPR yang terus melaksanakan tugas sesuai dengan hak budget DPR untuk kemudian secara konstruktif mengawal pelaksanaan APBN agar terus terjaga sehat dan kredibel,” ujar Sri Mulyani.