Ketiga, terdapat hubungan signifikan antara gerakan NII KW IX dengan MAZ di luar kegiatan pesantren. Hubungan tersebut setidaknya pada tiga aspek berikut:
Pertama, aspek kepemimpinan. Indikasi adanya kaitan antara keduanya, sebab pemimpin MAZ, guru-guru, maupun karyawan di dalamnya terlibat dalam gerakan NII KW IX. Mereka ada yang menjabat sebagai pemimpin dan anggota di NII KW IX.
Kedua, hubungan aliran dana. Hasil penelitian mengungkapkan, terdapat aliran dana yang cukup signifikan dari gerakan NII KW IX kepada MAZ.
Penghimpunan dana tersebut dari dana hijrah, baiat, penebusan dosa, dan sumber dana lainnya.
Ketiga, hubungan antara NII KW IX dengan kelahiran MAZ, secara historis saling berhubungan dan merupakan satu bagian di dalamnya.
“Demikian kesimpulan dari penelitian, yang kami lakukan selama beberapa bulan yang dilakukan secara intens baik di dalam ataupun di luar MAZ,” bebernya.
Terkait pelaksanaan shalat Idulfitri di MAZ yang viral beberapa waktu lalu, Aminuddin menyampaikan, praktik MAZ itu telah menyimpang dari syari’at Islam, khususnya hadits Nabi Muhammad s.a.w., tentang tata cara shalat jamaah.
“Menurut saya, MUI perlu memberikan pembinaan dan penjelasan kepada masyarakat atas kekeliruan tata cara shalat berjamaah yang dilakukan di MAZ belakangan ini. Diharapkan pembinaan tersebut adalah agar MAZ tidak mengulangi hal yang serupa lagi,” ujar dia.