Bangkalan – Setiap tahun, ketika bulan Ramadhan tiba, aroma harum dan cita rasa gurih dari berbagai macam gorengan mulai mengisi udara di sepanjang jalan-jalan pasar tradisional di Indonesia. Tak bisa dipungkiri, panganan gorengan seperti tahu, tempe, pisang goreng, dan jajanan tradisional lainnya menjadi primadona di bulan suci ini.
Hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga di desa-desa terpencil. Panganan gorengan menjadi favorit karena mudah dijumpai, harga terjangkau, dan enak disantap sebagai sajian berbuka puasa.
Panganan gorengan menjadi primadona tak hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena berbagai faktor lainnya. Salah satunya adalah kemudahan aksesibilitasnya. Di banyak sudut kota, kita bisa dengan mudah menemukan penjual gorengan yang menyediakan beragam jenis panganan. Mulai dari tahu, tempe, hingga pisang goreng, semuanya siap untuk dinikmati oleh para pelanggan setia.
Tidak hanya itu, harga yang terjangkau juga menjadi alasan mengapa panganan ini begitu diminati. Di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, banyak orang yang memilih untuk membeli makanan yang harganya terjangkau untuk mengisi perut setelah seharian berpuasa. Dengan hanya beberapa ribu rupiah, seseorang sudah bisa menikmati sepiring gorengan yang lezat.
Selain itu, panganan gorengan juga memiliki daya tarik tersendiri karena kemudahan dalam penyajiannya. Tak perlu ribet memasak atau menghidangkan, cukup ambil dan makan. Hal ini membuat banyak orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak memilih untuk membeli gorengan sebagai sajian berbuka puasa.