Protes Warga Soal Kiai Cabul, Kadisdik; Tidak ada Kaitannya dengan Lembaga Pendidikan

Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, (Sumber Foto :Madurapers,2024). 

Bangkalan – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur angkat bicara terkait demo yang menyerang yayasan Pendidikan Raudhatul Ulum Socah soal pencabulan anak dibawah umur oleh kiai bejat yang tak kunjung ditangkap, Jumat (01/11/2024).

Sebelumnya, madurapers merislis tentang aksi demonstrasi yang dilakukan oleh warga Desa Parseh, Kecamatan Socah yang menuntut kiai yang mencabuli beberapa satriwati segera ditangkap dan dipenjarakan sesuai perbuatan yang setimpal.

“Kami meminta kepada APH untuk segara ditangkap kiai cabul dan dipenjarakan, karena sudah mencoreng nama baik pesantren dan kiai di seluruh pesantren,” teriak warga dengan membawa poster, Kamis (31/10/2024).

Informasi yang dihimpun media ini, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bangkalan berdalih tidak ada kaitannya, meski memiliki lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebab, persitiwa yang terjadi di Desa Parseh dilakukan secara personal, jadi tidak berdampak pada proses pembelajaran.

“Proses hukum tetap berjalan sesuai perbuatan yang dilakukan, namu proses belajar mengajar tetap berlangsung, dikarenakan itu adalah kasus pribadi bukan lembaga,” ujar Ya’kup saat dikonfirmasi media madurapers melalui via Whatsapp, Jumat (01/11/2024).

Ia menyatakan, proses hukum terhadap pelaku S (45) tetap berjalan. Ia menegaskan, bahwa seluruh pihak harus menyerahkan dan penyelesaian secara hukum terkait dugaan kasus pencabulan yang terjadi di Desa Parseh Kecamatan Socah. Oleh karena itu, semua kasus telah ditangani oleh aparat yang berwenang.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca