Tanpa Anggaran Pemeliharaan, Sarana Panjat Tebing Sampang Kian Rapuh

Admin
Sarana panjat tebing di Sampang
Sarana panjat tebing di Sampang (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

Sampang – Kondisi sarana olahraga panjat tebing milik Cabang Olahraga (Cabor) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Sampang kian memprihatinkan. Besi-besi penyangga yang sudah berkarat dan lapuk dibiarkan tanpa perawatan.

Ironisnya, hingga tahun 2025, tak sepeser pun anggaran pemeliharaan dialokasikan untuk fasilitas olahraga ekstrem yang menuntut keselamatan tinggi ini.

Ketua Cabor FPTI Kabupaten Sampang, Mahardika Surya Arbianto, angkat suara soal nasib buruk sarana yang selama ini digunakan oleh para atlet. Ia menyebut, sejak fasilitas panjat tebing itu berdiri, belum pernah tersentuh program pemeliharaan dari pemerintah daerah.

“Bisa dilihat sendiri, besinya sudah berkarat. Selama ini tidak ada pemeliharaan sama sekali. Kalau tidak segera ditangani, ini bisa membahayakan keselamatan atlet,” ujar pria yang akrab disapa Ardi itu saat ditemui di lokasi sarana olahraga FPTI, Kamis (22/5/2025).

Kekhawatiran Ardi bukan tanpa alasan. Sarana panjat tebing, sebagai fasilitas olahraga yang menguji ketangkasan, kekuatan fisik, dan mental, sangat bergantung pada keamanan alat dan struktur pendukung.

Sayangnya, pemerintah justru membiarkan kondisi fasilitas tersebut terus memburuk, tanpa solusi konkret di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, Marnilem, mengakui belum adanya realisasi anggaran pemeliharaan untuk sarana olahraga, termasuk panjat tebing.

Ia mengklaim sudah mengusulkan dana tersebut, namun hingga kini belum mendapat lampu hijau dari Pemkab.