Selain itu, Adorno juga membuat kontribusi penting dalam bidang estetika. Dia mengembangkan konsep tentang musik modern, terutama di dalam karyanya “Filsafat Baru Musik Modern” (Philosophy of Modern Music). Adorno percaya bahwa musik modern mencerminkan kondisi sosial dan psikologis masyarakat modern. Dia menentang pendekatan yang melihat seni sebagai hiburan semata, dan mengklaim bahwa seni harus menantang status quo dan memicu refleksi kritis.
Selain teori kritis dan estetika, Adorno juga memberikan kontribusi dalam pemikiran sosial dan politik. Dia mengadvokasi untuk masyarakat yang lebih adil dan egaliter, sambil tetap skeptis terhadap proyek-proyek revolusioner yang menghasilkan tirani baru. Adorno menentang penindasan dan diskriminasi dalam segala bentuknya, termasuk rasisme dan seksisme.
Namun, pemikiran Adorno juga telah mendapat kritik. Beberapa kritikus menuduhnya sebagai elitis yang jauh dari realitas sosial, terlalu pesimis tentang potensi perubahan sosial, dan terlalu sulit dipahami. Selain itu, beberapa orang mengkritiknya karena dianggap terlalu abstrak dalam analisisnya, sulit untuk diaplikasikan dalam praktik sosial dan politik.
Meskipun demikian, warisan intelektual Adorno tetap relevan hingga saat ini. Banyak teori dan konsep yang dikembangkannya masih digunakan oleh para ilmuwan sosial, budayawan, dan aktivis politik dalam menganalisis dan memahami masyarakat kontemporer. Adorno juga terus menjadi subjek dari diskusi dan penelitian di berbagai bidang ilmu sosial dan humaniora.
Secara keseluruhan, Theodor Ludwig Wiesengrund Adorno adalah salah satu pemikir terkemuka abad ke-20 yang memberikan kontribusi besar terhadap pemikiran kontemporer. Dengan analisis kritisnya tentang budaya, politik, dan masyarakat, Adorno menginspirasi generasi berikutnya untuk terus mempertanyakan dan menantang status quo. Meskipun tidak tanpa kontroversi, warisannya tetap relevan dan berpengaruh dalam dunia akademis dan intelektual.