Pada abad ke-8, permainan serupa menyebar ke Jepang. Masyarakat Jepang menyebutnya dengan nama “Kemari”. Berbeda dengan di Tiongkok, Kemari dimainkan sebagai bagian dari upacara ritual. Permainan ini melibatkan sekelompok orang yang menjaga bola tetap di udara tanpa membiarkannya menyentuh tanah.
Sementara itu, di belahan dunia lain, masyarakat Yunani kuno juga memiliki permainan serupa yang disebut “Episcuro”. Relief-relief kuno di museum Yunani menunjukkan gambar manusia yang sedang menggiring dan memegang bola. Permainan ini diyakini menjadi salah satu cikal bakal sepak bola modern.
Dalam bukunya yang berjudul “The World Game: A History of Soccer”, sejarawan Australia, Bill Murray, menyebutkan bahwa pada masa Mesir Kuno, masyarakat sudah mengenal permainan dengan membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Seiring berjalannya waktu, permainan sepak bola berkembang dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Meskipun asal usulnya memiliki banyak versi, satu hal yang pasti: sepak bola adalah olahraga yang mampu menyatukan manusia dari berbagai latar belakang budaya dan sejarah. Dari tradisi kuno hingga menjadi olahraga modern, sepak bola terus menginspirasi dan membawa kegembiraan bagi semua.