Asia Selatan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Global di Tengah Perlambatan Eropa

Madurapers
Ilustrasi potret kawasan perkotaan yang tumbuh berkembang di negara-negara kawasan Asia Selatan karena pertumbuhan ekonominya yang positif signifikan
Ilustrasi potret kawasan perkotaan yang tumbuh berkembang di negara-negara kawasan Asia Selatan karena pertumbuhan ekonominya yang positif signifikan (Dok. Madurapers, 2025).

Eropa dan Asia Tengah menghadapi tantangan lebih besar, dengan pertumbuhan yang tertahan di angka 2,5 persen pada 2025 dan hanya sedikit naik menjadi 2,7 persen pada 2026, mencerminkan dampak ketegangan geopolitik dan perlambatan perdagangan.

Di sisi lain, Timur Tengah dan Afrika Utara tetap stabil, mencatat pertumbuhan 3,4 persen pada 2025 dan meningkat menjadi 4,1 persen pada 2026, sementara Amerika Latin dan Karibia tumbuh moderat dengan angka 2,5 persen dan 2,6 persen untuk tahun-tahun tersebut.

Afrika Sub-Sahara juga menunjukkan penguatan yang menjanjikan, mencapai 4,1 persen pada 2025 dan naik menjadi 4,3 persen pada 2026, didukung oleh diversifikasi ekonomi dan peningkatan produksi energi.

Proyeksi dari Bank Dunia ini menjadi peta penting bagi kebijakan ekonomi global, memberikan fokus pada kawasan dengan potensi pertumbuhan besar seperti Asia Selatan, sambil mengingatkan tantangan yang perlu diatasi di kawasan lain.