BI Dorong Pembiayaan Pertanian Sirkular dan Berkelanjutan

Gelaran Asia-Pacific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA) – Regional Policy Forum dan the 78th Executive Committee Meeting di Bali (26/05/2025) yang mengusung tema “The Strategic Role of Agricultural Finance in Advancing the Circular Economy"
Gelaran Asia-Pacific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA) – Regional Policy Forum dan the 78th Executive Committee Meeting di Bali (26/05/2025) yang mengusung tema “The Strategic Role of Agricultural Finance in Advancing the Circular Economy" (Sumber Foto: Madurapers, 2025).

Denpasar – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembiayaan pertanian berkelanjutan melalui penerapan ekonomi sirkular. Hal ini disampaikan dalam Forum Kebijakan Regional APRACA di Bali, Senin (26/05/2025), dengan tema “The Strategic Role of Agricultural Finance in Advancing the Circular Economy”.

BI menjadi tuan rumah forum internasional ini yang dihadiri 95 lembaga dari 24 negara anggota APRACA. Forum ini memperkuat kerja sama dalam pembiayaan pertanian dan perdesaan di kawasan Asia Pasifik.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, memaparkan tiga langkah strategis sektor keuangan dalam mendukung ekonomi sirkular. Pertama, perluasan akses pembiayaan melalui solusi inovatif tanpa ketergantungan agunan.

Langkah kedua adalah pengembangan produk keuangan yang sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular. Langkah ketiga yaitu peningkatan kapasitas lembaga keuangan perdesaan dalam menilai model bisnis sirkular.

Destry menyebut, Bank Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan makroprudensial untuk mendorong sektor hijau. Salah satunya ialah sistem pembayaran QRIS tanpa biaya bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

BI juga mengembangkan model pembiayaan klaster dengan menggandeng lembaga strategis. Desa Penglipuran di Bali menjadi contoh penerapan integratif antara pariwisata dan pertanian sirkular.

Chairman ADBC dan APRACA, Qian Wenhui, menekankan tiga makna strategis ekonomi sirkular dalam sektor pertanian. Pertama, transformasi limbah menjadi sumber daya dapat mengurangi tekanan lingkungan.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca