Ia menyoroti tantangan global yang semakin kompleks, mulai dari konflik geopolitik, perubahan iklim, hingga ancaman pandemi. Menurutnya, relevansi IMF dan Bank Dunia ditentukan oleh kemampuan mereka menjawab realitas baru tersebut.
Kemajuan teknologi digital, perubahan demografi, dan dinamika migrasi turut masuk dalam daftar isu yang membutuhkan respons cepat dan tepat dari BWI. Sri Mulyani menegaskan bahwa fleksibilitas kebijakan menjadi kunci utama.
Pertemuan ini menjadi bagian dari konsultasi global yang digagas IMF dan Bank Dunia demi mendesain ulang peran keduanya. Sri Mulyani menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pembaruan mandat dan pendekatan BWI.
Bretton Woods diharapkan tetap menjadi fondasi ekonomi dunia di tengah ketidakpastian global yang terus berkembang. Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya terhadap reformasi multilateralisme yang inklusif dan adaptif.
